Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:20:20【Resep Pembaca】680 orang sudah membaca
PerkenalanWaffle gandum utuh diambil dari cengakan waffle. ANTARA/Shutterstock/pri.Jakarta (ANTARA) - Ahli giz

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si mengangakan mengonsumsi gluten bagi seseorang yang rentan alergi termasuk penderita celiac atau autoimun, berisiko mengalami kekurangan nutrisi tertentu akibat sistem pencernaan terganggu.
Menurut dokter lulusan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) itu kerusakan sistem pencernaan atau usus pada penderita celiac, konsumsi gluten berulang dapat merusak vili atau tonjolan halus di usus halus.
“Sehingga menghambat penyerapan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, kalsium, folat, dan lain-lain. Kerusakan ini bisa timbul perlahan dan menyebabkan malabsorpsi atau gangguan penyerapan kronis,” kata Lucy kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Lucy mengangakan beberapa risiko atau konsekuensi jika seseorang yang rentan terhadap gluten mengonsumsinya seperti mengalami anemia atau gangguan pertumbuhan.
“Karena usus rusak, penyerapan zat gizi terganggu, seseorang bisa mengalami defisiensi zat besi atau anemia, kekurangan vitamin, massa tubuh menurun, pada anak dapat terjadi pertumbuhan terhambat,” ujarnya.
Komplikasi sistemik atau organ lain juga menjadi risiko, misalnya osteoporosis karena gangguan penyerapan kalsium dan vitamin D, infertilitas, kerusakan saraf, kelelahan kronis, dan manifestasi ekstraintestinal lainnya.
Baca juga: Kenali gejala-gejala yang dapat muncul akibat alergi gluten
Risiko peradangan atau iritasi dan gejala akut, kata Lucy, bila reaksi segera muncul, bisa berupa nyeri perut, diare, kembung, mual, muntah, bahkan reaksi alergi (pada kasus alergi gandum).
“Kualitas hidup menurun, gejala berulang seperti kembung, nyeri, kelelahan, hingga gangguan mood, ‘brain fog’ (kesulitan konsentrasi), nyeri sendi, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” imbuh dia.
Dokter yang pernah sebagai evaluation specialistpada Tim TP2S Kantor Sekretariat Wakil Presiden (2019–2021) itu menjelaskan beberapa sumber umum makanan yang mengandung gluten, seperti gandum dan varietasnya yaitu tepung terigu, gandum utuh, spelt, kamut, farro.
Kemudian barley (jelai), produk tepung (roti, kue, biskuit, donat) yang menggunakan tepung gandum atau tepung campuran yang mengandung gluten, pasta yang berbahan gandum, sereal (jika menggunakan gandum, barley, malt).
“Penggunaan bersama (cross-contamination) ketika makanan bebas gluten tercemar tepung atau debu gluten dari alat dapur yang sama,” ujar dia.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Lebih lanjut, Lucy menambahkan gejala-gejala penting yang harus diwaspadai terutama bagi orang awam jika muncul setelah mengonsumsi makanan yang seharusnya bebas gluten seperti gejala pencernaan, yaitu nyeri atau kram perut kembung, diare atau sering buang air besar cair, konstipasi, mual atau muntah dan nafsu makan berkurang.
Sementara gejala umumnya seperti kelelahan berlebihan, sakit kepala atau migrain, nyeri sendi, otot, kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki, hingga ruam, gatal pada kulit, dermatitis.
Menurut Lucy, dalam kasus alergi gandum reaksi biasanya cepat, dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah konsumsi (termasuk gejala seperti gatal, pembengkakan, reaksi alergi akut.
Dalam kasus sensitivitas non-celiac, gejala sering muncul beberapa jam hingga satu atau dua hari kemudian setelah konsumsi gluten.
“Sebagai ilustrasi, gluten biasanya dikeluarkan dari tubuh dalam 1–2 hari, tapi efek dan gejala yang timbul dari paparan gluten bisa bertahan jauh lebih lama. Tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan pun tergantung pada reaksi yang timbul dalam tubuh setiap orang,” jelas dia.
Baca juga: DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
Baca juga: 7 manfaat tepung almond untuk kesehatan, bebas gluten!
Suka(921)
Sebelumnya: BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
Selanjutnya: SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
Artikel Terkait
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan
- Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
Resep Populer
Rekomendasi

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari